Hasil Karya Yang Ga Penting Sih

                                                                          Deodorant Bambang.


  Setiap hari bambang harus dibully seperti ini oleh teman-teman sekolahnya, karena bambang paling cupu dan miskin diantara teman-temannya. Ga heran jika bambang sering menghayal menjadi power ranger buat balas dendam. Namun, bambang terbilang anak yang paling jenius diantara teman-teman SMPnya.
Bambang tinggal bersama kakeknya yang seorang duda sejak ia masih kecil, ibunya pergi ke luar negri jualan gorengan, tapi ga pulang pulang lagi sampai sekarang, dan ayahnya meninggal karena penyakitnya, masuk angin. Memang Bambang sering merasa rindu dengan kedua orang tuanya itu, terutama ibunya yang belum pernah ia lihat lagi. Selalu berharap kalo ibunya akan balik lagi.
Bambang mendapat didikan yang keras dari kakenya, bambang harus belajar, belajar dan belajar sampai sampai bambang ga mandi dan bau ketek. Namun dengan begitu bambang selalu mendapat ranking satu sejak dia TK hingga lulus SMP.
Kini memasuki jenjang SMA, dan masih seperti dulu, bambang selalu mendapat bully dari teman-temannya. Tapi bambang selalu inget ajaran kakeknya untuk kuat dan jangan pernah denger ocehan pedas yang ga berbobot. Bambangpun selalu mendapat ranking 1. Dan Bambang diberi beasiswa hingga sarjana nanti.
Namun diakhir sekolahnya Bambang kehilangan kakeknya, kakeknya meninggal karena headbang saat nonton konser band Heavy Metal. Bambang sedih, galau kehilangan kakeknya, seolah kehilangan pegangan hidup.
Bambang ga mau berlarut dalam kesedihan, Bambang selalu ingat perkataan kakeknya, motivasi kakeknya, dan mengamalkan apa yang sudah diajarkan kakeknya agar dia sukses dan membuat kakeknya bangga.
Sampai akhirnya Bambang wisuda, Bambang sedih lagi, melihat teman-temannya membawa orang tua mereka. Bambang sendirian di acara wisuda, Bambang ingin sekali kakeknya melihat Bambang seperti ini.



Singkat cerita Bambang kini dewasa dan kuliah disalahsatu universitas negeri di Jakarta. Bambang ambil fakultas ekonomi. Bambang serius dalam kuliahnya supaya sukses dimasa depan kelak.
Meskipun mendapat beasiswa, Bambang tetap saja susah untuk mendapat sesuap nasi. Bambang mulai mikir bagaimana caranya untuk menafkahi dirinya itu, walaupun sambil kuliah. Dia mulai melamar pekerjaan disetiap perusahaan, tapi Bambang selalu ditolak. Karena bau keteknya itu dia ditolak setiap interview.
Bambang bingung harus apalagi untuk mencari makan. Suatu sore Bambang terpikir satu hal, dia terinspirasi dari bau keteknya, dia ingin mencoba bikin usaha deodorant produksi sendiri.
Dia search di google, dia liat tutorialnya di youtube bagaimana cara membuat deodorant dengan laptop pinjeman. Selama 3 bulan belajar membuat deodorant akhirnya sekarang dia bisa membuatnya sendiri, walaupun dengan kemasan botol air mineral, itupun dengan modal hasil ia nabung selama 1 tahun. Bambangpun nekad menjual produknya itu dengan niat ingin sukses. Bambang mencoba tawarkan ke temen-temen kuliahnya.
“eh bro bro sini dah. Nih bro gua punya produk buatan gua sendiri, deodorant. Ini deodorant beda bro sama yang lain, selain bikin ketek lo wangi, bisa bikin ketek lo fresh, bikin ketek lo sehat, soalnya ada vitaminnya bro!”
Bukannya mereka pada beli tapi mereka malah mentertawakan dan mencaci.
            “hahaha apaan ini ? air cucian lo jual ! mending lo minum aja sendiri !” Caci maki para berandal kampus sambil membuang produk Bambang.
Bambang hanya diam dan tertunduk karena hatinya sedih.
Disaat Bambang diintimidasi, tiba-tiba ada seorang cewe datang.
            “eh lo apa-apaan sih pada ! bisanya ngejekin orang mulu.” Bentak wanita itu ke segerombolan berandal itu. Dan akhirnya bubar semua.
            “sudah Bambang jangan sedih, jangan dengar apa kata mereka, kamu harus kuat, kalo dengar apa kata mereka, yang ada kamu malah ga akan sukses.” Masukan si cewe sambil senyum.
            “makasih yah Dinda kamu tolong aku tadi. Iya Dinda, makasih juga masukannya” Bambang senyum juga walaupun sambil menunduk.
Dinda, satu-satunya teman Bambang yang selalu menolong saat Bambang susah. Mereka berteman sejak kejadian itu dan seiring pertemanannya itu mereka saling suka . Dinda memberi saran lagi kepada Bambang untuk tetap berusha menjual produknya itu. Dengan bekal pantang menyerahnya itupun Bambang beranikan diri lagi. Walaupun kali ini dimodali oleh Dinda, tapi Bambang janji akan mengganti uangnya itu.
Sekarang kemasannya mulai bagus, dan ada roll on-nya. Mereka berjualan di depan-depan mini market dengan modal 10 botol. Produknya mulai laku saat ini, lama kelamaan Bambang mampu produksi 30-50 botol/hari. Bambang sangat berterima-kasih sama Dinda yang selalu men-support. Dan Bambang ga lupa dengan janjinya itu.
Kini produk Bambang makin variatif, ada deodorant dengan wangi anggur, mangga, buah naga, salak, mengkudu, dan berbagai macam buah. Mungkin kalo dulu dia jualan di depan mini market sekarang Bambang jualan via online, karena mengikuti perkembangan zaman. Jadi Dinda ga perlu repot lagi ikut berjualan dengan Bambang. Via twitter, facebook, BBM itulah sekarang kehidupan Bambang mulai berubah karena saking lakunya.
Bambang kini menjadi pengusaha sukses dan tinggal di rumah yang besar, dengan kamar tidur 10 hektar, ruang tamu 2 hektar, kamar mandi 4 hektar, dan TV 14 inch. Jadi setiap Bambang kebelet dia harus naik metromini dulu. Setiap berangkat ke kampus dia selalu naik mobil limosinnya itu yang panjangnya 10 km. Tapi meskipun seperti itu, Bambang yang sekarang ga pernah menjadi orang yang sombong, selalu ingat dimasa susahnya dulu. Dan hubungannya dengan Dinda-pun masih terjalin.
Saat ini bambang sudah menjadi sarjana dan pengusaha sukses.
“andai kakek bisa lihat aku seperti ini” ucapan yang sering diucapkan oleh Bambang.
Belum lengkap bila hidup mewah ini dibagi seorang diri saja, Bambang menikahi Dinda, sahabat yang selalu ada disaat jatuh dan bangunnya itu.
Kini Bambang merasa bahagia dengan hidupnya walaupun sedih karena orang-orang yang dia cintai ga bisa melihat dia seperti ini.
Tamat. J


Share:

0 komentar