Tanda Tanya




Aku dipaksakan untuk mengenalMu sejak kecil oleh orang tuaku.
Orang tuaku mengenalkan sosokMu kepadaku siapa diriMu, namaMu, tapi orang tuaku tidak pernah memberi tahu siapa sebenarnya Kamu.

Ada pertentangan yang aku alami di tengah kehidupanku, di umur yang terbilang masih muda ini.
Aku selalu mencari tahu siapa sosok Kamu sebenarnya.

Siapa sebenarnya Kamu?
Apakah aku salah menanyakan ini?
Jujur saja, ini seperti pertaruhan hidup yang sangat berat. Mungkin kata sangatpun tidak cukup.
Gelisah selalu mendorongku untuk terus mencari tahu sosokMu.

Ada banyak kereta di dunia ini yang menuju satu stasiun untuk bertemu dengan diriMu.

Aku dan keluargaku ada di kereta yang dianggap oleh keluargaku menuju stasiun yang mempunyai jalur yang benar untuk bertemu dengan diriMu.
Aku tahu kereta ini tidak akan bisa berputar arah balik.
Jadi aku mau tidak mau akan tahu siapa kamu setelah sampai di stasiun.

Kata orang tuaku jika aku ada di kereta ini, aku akan diberi hadiah yang sangat mewah.
Tapi, bagaimana jika ternyata aku dan keluargaku salah menaiki kereta?
Tidak ada hadiah yang diterima.
Atau hukuman yang aku dapat?

Aku bingung, kereta manakah yang menuju stasiun yang benar?
Ada banyak sekali kereta di dunia ini.
Tidak mungkin aku mencobanya satu persatu untuk menaikinya.
Butuh waktu seumur hidup untuk mencapai stasiun itu.

Aku berfikir, apakah hidup ini tentang hadiah dan hukuman?
Ah sial, entahlah aku terlalu pusing.

Mungkin lebih baik jika aku turun dari kereta ini dan memilih untuk tidak sama sekali menaiki kereta manapun.

Bolehkah aku tidak percaya denganMu ?
Ini bukan karena aku membenciMu.
Ini juga bukan karena Kau menyakitiku.
Aku tidak bisa membenciMu sedangkan aku tidak pernah mengenalMu.

Bukan, aku tidak sedang memproklamasikan diriku seorang ateis.

Hanya saja aku berfikir, rasanya aku tidak perlu menaiki kereta manapun untuk bertemu denganMu.
Itu hanya cerita orang-orang saja menurutku jika Kau ada di stasiun tertentu.

Aku tahu Kaulah penyebab Big Bang
Kau juga penyebab Supernova pada bintang yang mungkin pernah ku lihat dari bawah sini.

Aku tahu Kau menciptakan alam semesta ini bukan untuk orang-orang yang menaiki kereta tertentu.
Alam semesta ini tidak ada batasnya, jadi hidup tak sesempit jalur kereta yang menuju stasiun.

Tapi, tetap saja, pilihanku seperti pertaruhan yang sangat besar.
Hidup seperti pertaruhan yang berhubungan dengan hadiah dan hukuman.

Share:

0 komentar